LATAR
BELAKANG
Meningkatnya
jumlah penduduk dan pengangguran setiap tahunnya, mengakibatkan semakin
tingginya angka kemiskinan di Indonesia, khususnya Aceh. Lapangan pekerjaan
yang kurang memadai, pendapatan yang minim dan kebutuhan yang semakin
meningkat, menimbulkan masyarakat untuk bertindak mencari solusi agar
terpecahnya masalah sosial-ekonomi yang terjadi.
Berbagai cara
dan metode dilakukan masyarakat agar mereka dapat hidup sejahtera dan
berkecukupan, mulai dari yang halal sampai yang haram sekalipun. Cara inilah
yang menimbulkan lahirnya pekerjaan meminta – minta atau mengemis.
Banyak faktor
yang menyebabkan lahirnya pekerjaan mengemis ini, seperti yang kita ketahui,
faktor utama munculnya pengemis yaitu faktor ekonomi. Kebutuhan yang tidak
tercukupi sedangkan kemampuan dalam mendapatkan penghasilan tidak ada, inilah
yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran dan angka kemiskinan.
Faktor ekonomi
inilah yang menjadi dasar timbulnya pemikiran “mereka” untuk melakukan
pekerjaan yang mudah namun cepat dalam mendapatkan hasilnya. Mereka melakukan
hal demikian agar terpecahnya masalah yang dihadapi, kendati demikian lama
kelamaan ini bukan lagi untuk sekedar mencukupi kebutuhannya, melainkan sudah
menjadi suatu kebiasaan.
Padahal, dalam
Islam mengemis atau meminta – minta adalah pekerjaan yang tidak dibolehkan,
apalagi jika dilakukan dengan cara menipu agar orang merasa iba dan kasihan
terhadap mereka maka hukumnya adalah haram dan termasuk dosa besar. Adapun beberapa
hadist dari Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) tentang meminta – minta yaitu hadist
pertama: Diriwayatkan dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ia
berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ““Seseorang
senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari
Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya”.
Hadist kedua:
Diriwayatkan
dari Hubsyi bin Junaadah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: ““Barang siapa meminta-minta kepada orang lain
tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api”.
Memang awalnya pekerjaan
ini dilakukan karena faktor keterpaksaan, dimana mereka tidak mampu memenuhi
kebutuhan mereka sedangkan penghasilan tidak ada maka dari itu mereka berpikir
untuk melakukan hal demikan. Namun, mereka juga harus tahu bahwa mengemis atau
meminta – minta bukanlah solusi dalam menyelesaikan masalah ini. Masih banyak
pekerjaan yang lain yang lebih mulia agar mereka mendapatkan pendapatan yang
halal dan berkah.
Namun demikian, kita
tidak dapat menyalahkan pengemis semata. Ini juga menjadi tanggung jawab
pemerintah sebagai pemimpin untuk lebih ini memperhatikan kesejahteraan
masyarakat sekitar. Dengan mebuka lapangan pekerjaan, dapat membantu mengurangi
pengemis yang ada dan mengurangi angka kemiskinan yang terjadi. Sehingga masyarakat
dapat hidup bercukupan dan sejahtera.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
saja faktor yang menyebabkan munculnya pengemis?
2. Mengapa
faktor ekonomi menjadi faktor utama penyebab adanya pengemis?
3. Apa
landasan hukum atau hadist tentang meminta – minta?
4. Apa
dampak yang terjadi dengan adanya pekerjaan mengemis?
5. Apa
solusi yang tepat untuk memecahkan masalah pengemis tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar